hening memberi rentetan peluru menghujam otakku.
mengkarbit pikiranku agar seribu langkah maju.
asap mengepul.
coba ku torehkan semua yang aku dapat dulu.
berpikir.
jungkir balik realitas yang sedang terjadi.
diriku tak pantas merengek lagi.
melototlah wahai mataku.
sampai kapan terpejam hatiku.
hingar bingar.
berbicara ideologi "ngalor ngidul".
apa yang akan ku dapat jika ku terus menggali?
sementara di saat otot dan tulang belulang ini masih segar, banyak aku buang air-air hasil galianku.
tanpa ku minum.tanpa saring.tanpa ku bagikan dengan yang.hanya aku hambur-hamburkan dan ku biarkan meresap lagi.
aku stagnan terbujur.
kaku.
dunia seolah sudah dalam genggaman.
teori !!!
menampar harkat egoku.
merogoh aroganisme ku.
tidak cukup hanya menata.
tapi harus bertindak nyata.
1 titik yang ku singgahi.
masih banyak garis-garis yang terbentuk titik.
banyak lagi garis-garis yang membentuk vektor.
belum aku susun.
aku gambar dalam dalam lembaran-lembaran kumal hidupku.
terlambat buatku.
tapi bukan berarti tamat.